MUDAH BANGET!! MAHASISWA KKN TIM II UNDIP MENGEDUKASI MASYARAKAT CARA PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) YANG RAMAH LINGKUNGAN

  • Aug 12, 2023
  • Desa Sidayu

Desa Sidayu, Kec. Bandar, Batang (31/7/2023) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023 memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Sidayu cara pemanfaatan limbah organik yang berasal dari limbah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan tujuan menjadi salah satu solusi alternatif dalam menangani permasalahan sampah di Desa Sidayu.

Limbah rumah tangga, seperti sisa sayuran dan buah-buahan, sering dibuang begitu saja oleh masyarakat Desa Sidayu ke saluran air. Limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Alangkah lebih baik, jika memanfaatkan limbah organik tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna terhadap lingkungan sekitar, seperti diaplikasikan menjadi Pupuk Organik Cair (POC).

Demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini dilaksanakan pada hari Senin, 31 Juli 2023 di ruang Balai Desa Sidayu. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 17 orang yang terdiri dari beberapa perangkat desa dan kelompok tani. Acara dimulai dengan menggunakan media powerpoint dan poster. Dalam proses demonstrasi diberikan penjelasan tentang pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan manfaatnya terhadap tanaman pertanian maupun tanaman hias.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair ini diantaranya sisa sayuran dan buah-buahan (kangkung, sawi putih dan hijau, kulit pisang dan jeruk, dan wortel), gula merah, cairan EM4 dan air cucian beras. Pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk dinilai tepat guna, karena pembuatan yang mudah, praktis, ekonomis, serta ramah lingkungan.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 261 Tahun 2019 bahwa untuk memperoleh pupuk organik cair dengan kualitas yang baik, maka perlu memperhatikan beberapa hal, begitu juga apabila ingin mempertahankan mutu dari pupuk organik cair tetap terjaga sehingga, pupuk organik cair yang baik, yakni apabila mengandung unsur hara makro khususnya nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan C-organik, dimana unsur – unsur tersebut yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak dalam menunjng petumbuhan. EM4 berfungsi sebagai bio activator, EM4 juga dapat menghasilkan unsur N, P, K pada pupuk cair. EM4 merupakan bakteri yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan kualitas pupuk. Air cucian beras berfungsi sebagai sebagai biostarter yang mengandung 90% karbohidrat, vitamin, mineral, dan juga protein.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan antusiasme para peserta yang cukup baik. Setelah demonstrasi usai, produk pupuk organik cair yang telah dibuat sebelummnya dan sisa bahan demonstrasi dibagikan sebagai doorprize kepada peserta program pelatihan sebagai bentuk penghargaan atas keikutsertaannya dalam acara ini.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Sidayu dapat bersikap secara bijak dalam mengatasi permasalahan sampah dilingkungan dan adanya produk pupuk organik cair dapat membantu mengurangi sampah di lingkungan masyarakat.

 

Penulis : Nurmalia Indah Permatasari

Dosen KKN    :

Prof. Dr. Hermin Pancasakti K, D.Si., M.Si.

Dr. Adi Nugroho., M. Si.

Clara Yully Diana Ekaristi, S.E., M.Acc.

 

Desa Sidayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah